Marguraso


Siang itu, sepulang sekolah.....
”Sssst, jangan berisik!” kata kakak kelasku
”Croot....!” Sebuah semprotan air keluar dari pistol airnya
”Lari......!” teriak kakak kelasku
Sesosok tubuh keluar dari reruntuhan bangunan dengan kepala tertutup selimut.
”Walla, walla, walla” terdengar suara Marguraso yang sedang marah
Marguraso marah karena ada yang mengganggu tidurnya.Kejadian itu tidak berlangsung lama, Marguraso yang masih mengantuk sekejap tertidurnya kembali. Ia tak menghiraukan apa yang baru saja terjadi.
Marguraso adalah nama orang gila yang sering mangkal di sekolah kami.Sebenarnya kehadirannya di lingkungan kami tidak mengganggu. Namun, anak-anak sekolah sering mengganggunya sehingga ia tak segan-segan untuk mengejar pelakunya dan orang yang berada di situ. .
”Croot....!”
Untuk kedua kalinya ia memencet pistol airnya dan kali ini mendarat tepat di muka Marguraso. Marguraso yang tertidur lelap terbangun dan segera mengejar orang yang ada di situ. Aku dan adik-adikku yang saat itu berada di situ segera berlari ketika melihat Marguraso mengejar orang-orang yang ada di situ. Kami berlari sekencang-kencangnya menuju gerbang sekolah. Namun, sayang pintu gerbang telah terkunci. Kami berusaha memanjat pagar.
”Sreeeeek” suara sobekkan terdengar. Rupanya bajuku tersangkut dipagar. Tanpa berpikir panjang ku lepaskan sobekkan bajuku yang masih menyangkut di pagar.
Aku bersyukur karena aku dan adik-adikku bisa selamat dari amukan Marguraso. Kami pun pulang ke rumah.
Allahuakbar Allahuakbar suara adzan membangunkan tidur kami. Kami bangun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Hari ini kami akan melaksanakan THB (tes hasil belajar). Ketua kelas memimpin doa. Ketika sedang menunggu petugas yang mengantarkan lembar THB tiba-tiba kami kami di kagetkan dengan sesosok tubuh.
”Marguraso....” kami berteriak serentak
Mengetahui keadaan pintu kelas kami yang tidak bisa terkunci ketua kelas memerintahkan kepada seluruh anak laki-laki untuk menjaga pintu. Sedangkan anak perempuan bersembunyi di bawah meja. Tak lama, seorang penjaga mengusirnya keluar sekolah. Tragedi pada hari itu pun berakhir.

0 komentar: